Khasiat tanaman tempuyung

Publicado  Minggu, 18 April 2010


Hari Minggu sewaktu sedang bersih bersih halaman rumah, tetanggaku lewat, secara kebetulan ia melihatku sedang mencabuti tanaman liar dipinggiran halaman rumah. ” Boss,jangan dibuang tuh tanaman kumpulin aja buat obat , ” penasaran aku balik tanya ” Obat apaan??” . dengan lugas tetanggaku cerita, nih tanaman banyak khasiatnya , ya buat obat radang payudara,menghancurkan batu ginjal, Bisul, darah tinggi dan lainnya. Dari penjelasan selintas aku penasaran dan kucari referensi tanaman ini dari majalah dan Internet , ternyata benar tanaman liar yang selama ini sering kucabuti bernama Tempuyung atau kata orang sono Sonchus arvensis.

Langsung deh aku coba dengan cara kubersihkan dan terus kurebus, kemudian kuminum air rebusannya, ternyata benar juga, buang air kecil jadi lancar, pinggang yg kadang2 suka pegel jadi rada berkurang. Perincian tentang tanaman Tempuyung, sebagai berikut :

Sifat dan Khasiat.
Tempuyung rasanya pahit dan dingin. Berkhasiat menghilangkan panas dan racun, peluruh kencing (diuretik), penghancur batu (lipotriptik), antiurolitiasis dan menghilangkan bengkak.

Kandungan Kimia
Tempuyung mengandung? a-laktuserol, b-laktuserol, manitol, inositol, silika, kalium, flavonoid dan taraksasterol.

Bagian yang digunakan
Daun atau seluruh tumbuhan
Indikasi

  • Tempuyung dapat mengatasi:
    • Batu sakuran kencing dan batu empedu
    • Radang usus buntu (apendistis), radang payudara (mastitis)
    • Disentri
    • Wasir
    • Beser mani (spermatorea)
    • Darah tinggi (hipertensi)
    • Pendengaran berkurang (tuli)
    • rematik gout, memar
    • bisul, luka bakar.

Cara Pemakaian
Daun atau seluruh tumbuhan sebanyak 15-60 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar digiling lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau diperas dan airnya untuk kompres bisul, luka bakar dan wasir.

Efek farmakologis dan Hasil Penenitian
Penelitian pengaruh ekstrak air dan ekstrak alkohol daun tempuyung terhadap volume urine tikus in vivo dan pelarutan batu ginjal in vitro, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1) daun tempuyung tidak secara jelas mempunyai efek diuretik, namun mempunyai daya melarutkan batu ginjal: 2) daya melarutkan batu ginjal oleh ekstrak air lebih baik dari pada ekstrak alkohol (Giri Hardiyatmo, Fak. Farmasi UGM 1991)

Praperlakuan flavonoid fraksi asetat daun tempuyung mampu menghambat hepatotoksisitas karbon tetraklorida (CCI4) yang diberikan pada mencit jantan (Atiek Liestyaningsih, Fak. Farmasi UGM 1991)

Contoh Pemakaian
Radang Payudara
Tumbuhan tempuyung segar sebanyak 15g direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari.

Bisul
Batang dan daun tempuyung segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Air perasannya digunakan untuk mengompres bisul.

Darah Tinggi, Kandung Kencing dan Kandung Empedu Berbatu
Daun tempuyung segar sebanyak 5 lembar dicuci lalu diasapkan ebentar. Makan sebagai lalap bersama nasi. Lakukan 3 kali sehari

Kencing Batu
Daun tempuyung kering sebanyak 250mg direbus dengan 250 cc air bersih sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Habiskan dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Daun tempuyung, daun Advokad (Persea america), daun sawi tanah? (Nasturtium montanum), seluruhnya bahan segar sebanyak 5 lembar, dan 2 jari gula enau dicuci bersih lalu direbus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 3/4 nya . Setelah dingin disaring. Air yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

Daun tempuyung dan daun keji beling (Strobilanthes crispus) segar masing-masing 5 lembar, jagung muda 6 buah dan 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 3/4 nya. Setelah dingin disaring, lalu diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

Pendengaran berkurang (Tuli)
Herba tempuyung segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak. Gilling sampia halus, lalu diperas dengan kain bersih. Airnya diteteskan pada elinga yang tuli. Lakukan 3 - 4 kali sehari.

Referensi: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi, tetanggaku, dan kucoba sendiri.

0 komentar: